Minggu, 23 Juli 2017

Pelajaran Hidup Saat Miskin atau Kaya

Seorang pembaca mengkritik pak Dahlan Iskan sbb:


" ......ternyata pak dahlan tidak konsisten dgn gaya hidup sederhana yg selama ini ditonjolkan..seharusnya kalo emang mau jadi contoh mentri yg lain bpk hrs.."

Hemat saya Pak Dahlan itu hidupnya apa adanya, klau perlu pakai ojek, motor, kereta api, bus, ya pakai itu, kalau perlu pakai mobil ya pakai mobil, kalau perlu makan di warteg ya makan disana, begitu juga bila perlu maka di Restoran Bintang Lima ya bisa juga. Beliau pakai Jaguar/mercy itu sederhana di level beliau, bila income 40 Milyar per bulan terus gaya hidupnya cuma 200 juta sebulan itu cuma 0,5% saja yang di nikmatinya, sisanya 99,5% dikembangkan agar usahanya tumbuh sehingga bisa mempekerjakan dan memberi manfaat ke orang banya.

Yang lebih penting adalah beliau cara mendapat uangnya berasal dari cara yang halal dengan berwiraswasta dan kedua cara menggunakan uangnya masih di jalur yang halal juga. 

Dan gaya hidup Pak Dahlan tidak ada perubahan signifikan baik sewaktu sebelum atau sesudah jadi menteri. Mercy / Jaguarnya di miliki beliau jauh-jauh hari sebelum jadi menteri. Beliau tetap menjaga kehormatan di saat miskin, dan di saat kaya beliau lebih banyak memanfaatkan uang yang di dapatnya untuk kehidupan bermasyarakat (BISNISNYA), daripada untuk konsumsi pribadinya.

Parameter bermewahan di mata saya adalah :
1. Bermewahan Kelas Ringan : Memakai (konsumsi) lebih dari 50% uang penghasilannya.
2. Bermewahan Kelas Berat : 
a. Memakai (konsumsi) 100% uang penghasilanya.
b. Dan atau menggunakan untuk hal-hal yang tidak halal misal berjudi, mabuk, dll. 
3. Bermewahan kelas Super Berat: Memakai (konsumsi) lebih dari 100% dari uang yang didapatnya, apalagi kekuranganya dicukupi dengan berhutang, atau merugikan orang lain. 

Pengecualian paramater tsb di atas, bila uang penghasilannya sangat minim hanya cukup buat makan (nasi+lauk sederhana) & biaya pendidikan saja. Di luar urusan makan dan pendidikan adalah gaya hidup. Dunia ini menyediakan (ribuan) berbagai pilihan gaya hidup, karena dunia ini juga selalu berupaya untuk memastikan adanya (ribuan) ragam penghasilan. 

Contoh hidup bermewahan bila gaji 6 juta/bulan, karena ingin gaya hidup yang macam-macam sehingga pengeluaranya 9 juta/bulan berarti minus 50%, uang 3jt di dapat dari kartu kredit, koperasi, pinjam teman/saudara tapi tak pernah dikembalikan, inilah yg disebut bermewah-mewahan. 

Pelajaran yang saya baca dari kisah hidup Pak Dahlan adalah :
“Ketika kita tidak siap saat hidup miskin, maka kitapun berpotensi tinggi untuk tidak siap saat jadi kaya”, sebaliknya 

“Bila kita siap hidup miskin, kita juga punya potensi untuk siap hidup kaya”, dan “Potensi salah jalur bagi orang kaya itu lebih banyak daripada orang miskin”

Saat kita miskin, dan ada lintasan pikiran (hasrat) hidup negative, hasrat itu bisa jadi terkendala karena tak ada dana, mau berbuat apa uangnya tak ada (de gaga), namun saat "Kaya" tak ada kendala untuk merintanginya. 

Tanda-tanda orang yang orang yang tidak siap saat miskin adalah “Kemiskinan (kekuranganya) jadi alasan utama untuk melakukan hal-hal yang tidak terhormat dengan mencuri (korupsi) di semua level untuk alasan memenuhi kebutuhan hidupnya: bagi kuli bangunan curi material, bagi PNS bermain-main dgn SPPD, bagi pejabat bermain-main dengan anggaran proyek, dll.”

Tanda-tanda orang yang tidak siap ketika kaya adalah : ”Membabi-buta konsumtive menggunakan uang yang didapatnya”. 

Saya meyakini bahwa HUKUM ALAM GRAVITASI (HUKUM TARIK MENARIK) juga berlaku pada kemiskinan dan kekayaan.

Anak atau orang yang hidup di keluarga (lingkungan) miskin cenderung hidupnya "tertarik" jadi miskin, dan sebaliknya Anak atau orang yang hidup di keluarga (lingkungan) kaya cenderung hidupnya "tertarik" jadi kaya.

Anak (orang) yang jadi miskin bisa jadi karena keterbatasan sarana atau dana untuk perkembangan hidupnya, tapi itu bukanlah penyebab utama, penyebab utamanya adalah yang dia tahu tentang hidup, cari cari penghidupan adalah cara orang tuanya (lingkunganya) yang telah terbukti cara tsb tidak mampu untuk mensejahterakan keluarganya.

Anak miskin tersebut bisa jadi keluar dari garis kemiskinan, dan terlepas dari daya tarik "Keturunan Miskin", bila ada pencerahan yang dianugerahkan TUHAN, bisajadi karena hujatan atau hinaan orang yang menjadi energi super kekuatanya melebihi daya tarik kemisikinanya, atau pernah berkawan atau bergaul dengan lingkungan lain, mendengar, atau membaca yang memberikan pola pandang yang berbeda dari yang diketahui selama ini, pola pandang baru tersebut bila terus menerus didapat dan diasah, akan bisa melepaskan "anak miskin" terlepas dari daya tarik kemisikinan, menuju daya tarik kekayaan. 

Begitu pula anak atau orang yang hidup di keluarga (lingkungan) kaya cenderung jadi kaya, kecuali kalau dia dapat atau memilih gaya hidupnya orang miskin.

Gaya hidup orang miskin adalah mempergunakan lebih banyak daripada yang diperolehnya.

Seorang teman pernah menyangkal pandangan saya diatas, "Ah Kaya atau Miskin itu sudah TAKDIR, usaha bagaimanapun kalau di TAKDIR MISKIN ya tak akan berhasil dan tidak usaha apapun, kalau di TAKDIR KAYA ya jadi KAYA'.

Ya, pasti HIDUP adalah TAKDIR, itu adalah keyakinan bagi orang yang beriman. Pertanyanya adalah adakah manusia yang hidup di dunia ini tahu apa TAKDIRNYA?

Karena kita tidak tahu TAKDIR itulah seni hidup di Dunia, sebagaimana asiknya kita nonton langsung sepak bola, asiknya berdebar debar memasukan atau kemasukan gol, karena kita belum tahu hasilnya, jauh berbeda ketika kita nonton siaran ulang Sepak bola. TAKDIR itu adalah kuasa, kewenangan dan misteri TUHAN, ya baru akan kita ketahui ketika sedang dan setelah terjadi.

Dan hal terpenting yang perlu kita semua sadari bahwa : 
Kemiskinan atau kekayaan adalah "keadaan sementara", bisa berubah-ruba sewaktu-waktu tiada yang tahu. 
Dan Kemiskinan atau kekayaan adalah sarana bagi TUHAN untuk mendidik (menguji) kita.

MyMIND, Sangatta 16 Juni 2012 by Uce Prasetyo

Buka Bersama dan Bagi Ribuan Takjil, PPP Ajak Kader Majukan Pembangunan


SANGATTA – Mendorong akselerasi pembangunan di masyarakat telah menjadi visi dan misi tersendiri bagi DPC PPP Kutim. Secara tegas, keinginan tersebut disampaikan kembali Ketua PPP Hj Encek UR Firgasih selepas kegiatan berbagi takjil dan buka bersama di kantor PPP, Sabtu (17/6) kemarin.
Kepada ratusan simpatisan, kader, dan pengurus partai, wanita yang karib disapa Bunda ini memiliki mimpi menjadi PPP sebagai partai Islam terbesar di Kutim. Terutama dalam mendorong program percepatan dan pemerataan pembangunan di pelosok dan pesisir.
Dia berpesan, agar semua kader partai bahu membahu membesarkan PPP. Sehingga partai berlambang Kakbah ini bisa mengambil peran yang signifikan di legislatif dan eksekutif.
“Bila partai besar, maka keterwakilan PPP di DPRD Kutim semakin bertambah. Sehingga PPP dapat menjadi mitra bagi pemerintah dalam merealisasikan program pembangunan,” tuturnya kepada Sangatta Post.
Lebih lanjut dia menjelaskan, acara bukber dan berbagi takjil telah jadi agenda tahunan. Mulai dari sayap organisasi, kader, tokoh, guru, dan pendiri partai dilibatkan semua pada acara ini.
Diharapkan, kebersamaan, persaudaraan, dan kekompakan semua kader PPP semakin terjaga. Hal itu penting untuk mensukseskan kerja kelembagaan PPP ke depan.
“Membangun persaudaraan dan keakrabatan, tentu tidaklah mudah. Tapi kalau itu ada, maka saya yakin PPP akan kuat dan bisa mengambil peran dalam membangun masyarakat dan Kutim,” ucapnya.
Terlebih diusia PPP Kutim yang sudah menginjak 11 tahun. Nah, membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dibutuhkan. Salah satunya dengan acara silaturahim dan buka bersama.
“Pertemuan serupa juga rutin kami laksanakan. Semua itu bertujuan untuk menyatukan visi dan misi para kader, agar PPP menjadi partai Islam dan bagian dari masyarakat. Sebagaimana moto partai, PPP bersama rakyat,” kata wanita yang juga menjabat Ketua Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) Kutim ini.
H Imron Rosadi, tokoh PPP Kutim mengapresiasi kepemimpinan Hj Encek UR Firgasih. Pasalnya, di bawah tanggan dingin istri Bupati Ismunandar tersebut, PPP telah menjadi partai besar dan cukup dipertimbangkan di tanah Kutim, khususnya dalam mendorong pembangunan di masyarakat.

“Saya percaya, dengan solid dan kuatnya persaudaraan yang terbentuk di internal PPP, maka ke depan partai ini akan jadi partai besar di Kutim. Sebagaimana yang diharapkan Hj Encek selaku ketua DPC PPP Kutim,” katanya.
Untuk diketahui, acara bukber tersebut ikut dihadiri para anggota DPRD Kutim dari fraksi PPP, seperti H Hasbullah, Uce Prasetyo, dan M Joni. Sebelumnya, terdapat 2.000 takjil dibagikan gratis pengurus partai, berlokasikan di Jalan APT Pranoto, Simpang empat Patung Singa, lampu merah Jalan AW Syahrani, dan lampu merah Telkom Jalan Yos Sudarso IV Sangatta. (drh)

Jumat, 21 Juli 2017

galeri I




Musyawarah kabupaten ke III Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Kutai Timur


acara PSHT Kutim bersama bupati Kutai Tmur

musyawarah kabupaten IPSI KUTIM


Rapat koordinasi pengakuan Masyarakat Hukum Adat Wehea


Pembagian takjil gratis Wanita Persatuan Pembangunan KUTIM

Pembagian takjil gratis Wanita Persatuan Pembangunan KUTIM

Pembagian takjil gratis Wanita Persatuan Pembangunan KUTIM

Uce prasetyo dukung wacana perda pengakuan MHA wehea untuk pelestarian lingkungan.


Sangatta, hariankutim.com-  Anggota badan legislasi DPRD Kutim, uce prasetyo menyambut baik wacana pembentukan Perda pengakuan masyarakat hukum adat wehea. hal itu disampaikan saat memberikan tanggapan dalam rapat koordinasi pengakuan masyarakat hukum adat wehea dan permohonan hutan adat dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di ruang damat, Gedung Serbaguna Bukit Pelangi. Kamis (20/4) kemarin.
rapat yang dihadiri oleh wakil bupati Kutai Timur, kasmidi bulang ST.MM dan perwakilan seluruh stakeholder, mulai dari Badan Lingkungan Hidup kabupaten kutai timur, Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Timur, wakil dari Kementerian lingkungan hidup, dan pakar dari UGM, serta dinas terkait lainnya.
“Pada prinsipnya kami pasti mendukung jika semangatnya untuk melestarikan lingkungan hidup” ujar uce prasetyo di depan peserta rapat.
Rapat tersebut adalah tindak lanjut dari rencana pemerintah untuk meminta status hutan adat wehea kepada pemerintah pusat. Untuk itu perlu adanya legalitas masyarakat hukum adat wehea berupa perda. Rencana yang sempat stagnan selama satu setengah tahun ini di harapkan bisa terealisasi tahun ini juga. Wakil bupati, meminta komitmen semua pihak agar rencana ini bisa segera terealisasi. Tidak ada penundaan lagi. (Ab)
sumber : hariankutim.com

PROFIL




NAMA

  • uce Prasetyo

ALAMAT
    • Gg Rejeki V Teluk Lingga Sangatta Utara
  • Tanggal Lahir


PEKERJAAN
PENDIDIKAN

Uce Prasetyo Serap Aspirasi Perkumpulan Tukang Seluruh Kutim dan Para Ketua RT


Sangatta- Sabtu (8/4) malam, pengurus Perkumpulan Tukang Seluruh Kutai Timur (PTSK) dan puluhan perwakilan anggotanya bertemu anggota DPRD kutai timur uce prasetyo. Acara yang di kemas dalam kegiatan reses tersebut di gelar di rumah makan abreda di jalan yos sudarso III.
Pada kesempatan tersebut, pengurus PTSK menyampaikan beberapa aspirasi mewakili para tukang. Diantaranya meminta agar diadakan pelatihan peningkatan skill bagi tukang di kutim, juga memohon pengadaan peralatan tukang, seragam serta memfasilitasi perlengkapan sekretariatan organisasi yang sudah terbentuk sekitar 2 tahun yang lalu itu.
Menanggapi hal itu, Uce Prasetyo menyatakan kesiapannya memperjuangkan aspirasi tersebut. Ia optimis aspirasi-aspirasi tersebut dapat trealisasi. Apalagi menurutnya, ketua umum DPC PPP kutai timur, Encek UR Firgasih sebagai atasannya di fraksi PPP selalu mendukung program-program pro rakyat seperti itu.
“Saya optimis ini dapat di realisasikan, tentu tidak sekarang. Semoga tahun depan, sejalan dengan kondisi keuangan yang di prediksi membaik” terangnya di hadapan 67 hadirin.
Dalam acara yang berlangsung santai malam itu juga di hadiri beberapa ketua RT dari beberapa desa. Yaitu ketua RT 12 desa swarga bara, RT 43 dan 54 desa teluk lingga. Mereka juga menyampaikan aspirasi dari warga. Yaitu peningkatan jalan di lingkungan mereka, bantuan bibit untuk pertanian dan perkebunan, serta perbaikan TK &TPA berupa sarana belajar siswa dan santri, taman bermain dan lainya.
Saat di temui setelah acara, anggota dewan dari partai PPP tersebut menambahkan : “Hal yang membanggakan bagi saya bila nantinya apa apa yg diminta dan saya perjuangkan betul betul bisa terealisasi. Mumpung masih menjabat, saya sangat senang bila bisa memperjuangkan bantuan barang atau sesuatu hal yg meningkatkan perekonomian rakyat, terutama UKM. Tahun ini sudah saya perjuangkan bantuan barang modal ke ratusan warung atau toko toko mini dan pedagang makanan keliling. insyaAllah di bulan ini juga akan terealisasi. (AB)
sumber : hariankutim.com

Musrembang Sangatta Selatan; Uce Usulkan Drainase Jadi Prioriras


Sangatta – Rabu, 22 Februati 2017 sore tadi musrembang dilaksanakan di Kecamatan Sangatta Selatan. Kegiatan yang sama juga dilaksanakan di Kecamatan Sandaran, dan Sangatta Utara. Setelah mengikuti kegiatan musrembang di Sangatta Utara, Sekretaris Kabupaten, Drs. H. Irawansyah, M.Si bergeser menghadiri kegiatan yang sama di Sangatta Selatan.
Hadir pada kegiatan tersebut, anggota DPRD, kepala desa, OPD Kabupaten Kutai Timur, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat setempat.
Di tempat terpisah Ketua komisi D DPRD Kutai Timur dari fraksi PPP, Uce Prasetyo yang mengikuti kegiatan musrembang mengungkapkan, bahwa tujuan kegiatan musrembang adalah untuk menjaring masukan-masukan dari publik yang ada di setiap kecamatan, guna dideteksi secara dini apa langkah konkrit dan solusinya.
“Musrenbang adalah untuk mendapat masukan dari publik terkait rencana pembangunan yang akan di putuskan” Ujar anggota DPRD yang juga sebagai Ketua IPSI Kutai Timur.
Lanjut Uce, bahwa pembangunan drainase merupakan sesuatu hal yang perlu jadi prioritas pembangunan. Ia berharap bahwa pembangunan drainase saling menyambung hingga menuju ke hilir.
“Agar pembangunan drainase jadi prioritas serta di jaga kualitas dan manfaatnya. Harapanya semua drainase yg di bangun saling menyambung dan di perhatikan faktor gravitasi sehingga air bisa mengalir ke hilir” pungkas Uce, anggota DPRD yang suka blusukan ini.
Hasil kegiatan musrembang di Sangata Selatan, selain penbangunan drainase yang jadi priotitas, masukan masukan yang muncul dari publik antara lain, Camat mengharapkan saat pembangunan pelaksanaanya berkoordinasi dengan RT dan petugas desa setempat. Ada usulan agar pemda Kutim membangun panti jompo atau panti sosial, agar warga yang terlantar dapat terawat serta terpelihara dengan baik sesuai mandat konstitusi.
sumber : hariankutim.com

Buka bersama ANSOR, Uce prasetyo serahkan bantuan seragam BANSER.


Sangatta- Anggota DPRD kabupaten kutai timur, uce prasetyo memberi bantuan seragam kepada  barisan ansor serba guna (BANSER) SATKORYON Sangatta utara. bantuan yang diserah terimakan di sekretariat PC GP ANSOR kabupaten kutai timur di jalan teluk rawa, sangatta utara itu diterima langsung oleh kasatkorcab BANSER kutai timur M.Komaro Zaman. kegiatan yang dirangkai dengan acara buka bersama sekaligus silaturahim tersebut juga di hadiri oleh ketua PC GP ANSOR Kutai Timur, Zainul arifin, SH dan Ketua PAC GP ANSOR Sangatta utara, Soleh Abidin. serta puluhan anggota banser satkoryon sangatta utara.
dalam sambutannya, Zainul arifin berterima kasih karena dengan bantuan tersebut ansor dan banser semkin terfasilitasi daam kegiatannya. dengan membantu BANSER, secara tidak langsung anngota fraksi PPP tersebut juga membantu masyarakat luas. karena selain kegiatan internal, ansor dan BANSER juga giat membantu kegiatan masyarakat umum,
sementara itu, uce prasetyo mengaku senang bisa membantu ansor dan banser. ansor dan banser adalah bagian dari masyarakat yang harus menjadi perhatiannya. sebagai pengemban amanah rakyat di dewan perwakilan daerah, ia mengaku bantuan ini adalah bagian dari kewajibannya. ia juga mengutarakan kebanggaannya kepada organisasi pemuda nahdlatul ulama tersebut. “selain itu, saya juga salut dan bangga kepada perjuangan ANSOR dan BANSER” tukasnya dalam sambutannya.
kegiatan sore tadi (minggu,18/06) t berlangsung dalam suasana kekeluargaan. diakhir acara, para undangan  berbuka bersama dengan menu spesial : nasi jagung. (AB)
sumber : hariankutim.com

Membumikan Kebijakan Jokowi di Kutai Timur

Sebulan lalu, lintasan pertanyaan pikiran di kepala muncul, saat mewakili Ketua DPRD Kutim, di pertemuan seluruh Bupati, Sekda, dan Ketua DPRD se Indonesia, menghadiri presentasi Mendagri, Dirjen Keuda dan Dirjen Otda.
Intinya pemaparan, PP 18 tahun 2016 segera ditindaklanjuti dengan membentuk Peraturan Daerah (Perda). Perda apa? Perda struktur organisasi daerah. Lebih tepatnya (maknanya) Perda perampingan organisasi daerah.
Apakah ini adalah kebijakan murni dari Pak Jokowi sendiri? Belum tentu, tapi dampak dari kebijakan beliau sangat mungkin. Apa saja kebijakan pak Jokowi lainnya dan dampaknya?

Untuk tahu langkah seseorang, perlu tahu latar belakangnya. Jokowi dulunya adalah pengusaha mebel ekspor, level menengah, bukan UKM, bukan juga konglomerat.
Apa pikiran pengusaha terhadap pemerintah? Mayoritas berpikir bahwa, pertama: infrastruktur jalan, transportasi, pelabuhan masih memprihatinkan, kedua: terlalu banyak peraturan teknis yang sangat ribet dan seringkali jadi senjata oleh oknum untuk memperlambat sehingga mendapat sesuatu, ketiga: budaya upeti di pelabuhan dan lainya masih massif, dll.
Karena latar belakang sebagai praktisi, maka hemat saya, kebijakan Jokowi sebagai presiden bukan berdasar pada teori dari berbagai index, misalnya index pembangunan manusia, atau index-index lainya.
Karena praktisi bisnis, kebijakan Jokowi tidak jauh jauh dari hal-hal praktis, yang utama, antara lain:
  1. MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR . Video yang sering jadi cemoohan “haters”, adalah kampanye Jokowi untuk membangun infrastruktur karena uangnya ada, tinggal mau apa tidak. Lupakan soal cemoohan, video itu membuktikan pikiran utama Jokowi adalah pembangunan infrastruktur. Realisasinya adalah meneruskan program tol Sumatera, pembangunan perbatasan, kilang minyak, pembangkit listrik 30.000 MW, dll.
  2. Dwelling time pelabuhan, beberapa kali Jokowi menekankan hal ini.
  3. Mencabut ribuan Perda dan aturan teknis yang menghambat investasi, dll.
Pembangunan Infrastruktur besar- besaran, apakah itu hal baik? Baik nantinya ke depan, tapi pahit saat menjalankannya. Ini seperti keluarga sedang membangun rumah, saat pembangunan perlu prihatin.
Apa dampaknya? Perlu duit banyak. Darimana? Langkah Pertama, menaikan target pendapatan.
Kedua, menghilangkan atau menekan biaya lainnya. Apa saja itu? Pertama Subsidi BBM, lalu subsidi listrik, lalu efesiensi biaya pegawai dari larangan rapat di hotel, penurunan standar perjalanan dinas, moratorium pengangkatan PNS.
Bahkan ada wacana setahun lalu pengurangan PNS hingga 2 juta. Itu hanya wacana, yang realita adalah perampingan jabatan PNS.
Kenapa perampingan struktur PEMDA itu sebagai dampak pembangunan infrastruktur? Karena, pengeluaran Negara atau daerah secara global terdiri dari 4 hal pokok.
Pertama, Belanja Rutin Pegawai (BP). Kedua, Biaya jasa dan barang (BJ) alias pengadaan. Ketiga, Belanja Modal (BM) alias pembangunan. Keempat, Bayar Utang.
Rumusnya, bila pemasukan sama, maka untuk menaikan angka BM adalah mengurangi Biaya Pegawai dan atau Barang Jasa. Maka terbitlah PP 18 tahun 2016, dengan ini PEMDA terpaksa bikin PERDA Struktur Organisasi yang baru, dengan dampak 15 sampai 25 persen jabatan di PEMDA tergusur.
Dampak lainya adalah moratorium tak resmi pemekaran daerah. Kenapa disebut tak resmi?Karena tidak ada kebijakan tertulis, namun prakteknya pemekaran daerah terhambat. Alasanya apa? PP teknisnya belum ada, lebih tepatnya tidak dibuat-buat.
Hemat saya, itu bukan alasan sebenarnya. Dengan pemekaran, maka akan menambah biaya pegawai, dll. Bayangkan, sudah lebih dari 100 Daerah Otonomi Baru yang diajukan. Kalau itu lolos jadi DOB, dengan biaya Rp 1 Triliun per DOB x 100. Maka uang yang akan keluar membengkak menjadi Rp 100 Triliun. Uangnya dari mana?
Sekarang saja Menkeu memotong Rp 65 Triliun anggaran daerah. Dampaknya seluruh daerah defisit, semua pemda dan kontraktornya merasa seperti akan kiamat. Biaya untuk PEMDA yang ada saja di potong, masak mau bikin PEMDA baru yang akan menambah biaya? Kalaupun Mendagri terpaksa setuju ada DOB, pusat mewacanakan, biaya DOB seratus persen dari daerah induk yang dimekarkan.
Karena itu, untuk DOB baru, jangan berharap dalam 2 atau 3 tahun ke depan akan lolos. Bahasa kasarnya, apa mungkin suatu keluarga menambah istri muda atau tambah anak, saat penghasilan defisit?
Pemerintahan Jokowi sedang berusaha mendongkrak target pendapatan negara. Tapi, tengoklah struktur APBN 2015 pendapatan di patok Rp 1.761,6 Triliun dan APBN P 2016 sebesar Rp 1.848 Triliun. selisih Rp 87 Triliun alias 5 persen.
Target kenaikan 5 persen sebenarnya wajar. Yang tidak wajar adalah kondisi perekonomian global sedang tiarap. Dari harga BBM turun drastis, termasuk komoditas lainya misal batubara, gas, CPO, dll. Ini membuat efek berganda dengan kelesuan ekonomi.
Kalau ekonomi lesu, maka pajak dan pendapat negara non pajak otomatis lesu. Menaikan target pendapat negara di saat ekonomi global lesu, seperti menyuruh lembur karyawan yang lagi sakit. Si karyawan yang sakit bisa masuk kerja saja sudah syukur-syukur. Atau seperti menyuruh sopir laju di saat jalan lagi hujan. Beresiko, bukannya cepat sampai tujuan, tapi bisa-bisa masuk jurang.
Menaikan target APBN juga berdampak pada kenaikan APBD. Mengapa? APBD di buat berdasar atau berasal dari asumsi dana bagi hasil, dana pajak, dana cukai, DAU, DAK dll. 
Dengan asumsi tinggi, maka daerah juga membuat APBD dengan asumsi tinggi. Setinggi berapa, tergantung kesepakatan TAPD (Tim Anggaraan Pemerintah Daerah) dan DPRD setempat.
Bila optimis, daerah APBD nya di anggarkan 100 persen sesuai asumsi dari pusat. Ini di lakukan oleh KUKAR, yang defisitnya lebih dari Rp 2 Triliun.
Ada yang sedang sedang saja, hanya 80 persen, dan ada yang pesimis di bawah 70 persen.
APBD Kutim sebenarnya sudah di desain pesimis, hanya 70 persen dari asumsi pusat. Itu pun kenyataanya sekarang, masih defisit akumulasi sebesar Rp 1,4 Triliun. Bayangkan kalau asumsi 100 persen, defisit APBD Kutim bisa lebih dari Rp 2 Triliun.
Dengan pelbagai hal tersebut di atas, hemat saya:
  1. Bagi siswa / mahasiswa / honorer umum, jangan berharap di waktu dekat menjadi PNS. Bila mungkin cobalah bergaul dan berlatih wirausaha sedini mungkin, walau kecil-kecilan. Kalau telaten lama-lama jadi besar, karena yang besar di dunia ini awalnya dari yang kecil-kecil. 
  2. Bagi PNS / Pejabat, mulailah berinvestasi yang produktif di luar atau tidak terkait dengan jabatanya. Karena mutasi, efesiensi jabatan bisa sewaktu-waktu terjadi.
  3. Bagi Pejabat / Politisi yang berharap DOB baru, lebih baik bersabar dan dipersiapkan syarat-syarat teknis, jangan berharap terjadi dalam waktu dekat. Namun, bila krran DOB di buka, sudah pada siap.                                            
  4. Bagi PEMDA Kutim, perlu melobi pusat, agar kue pembangunan infrastruktur juga di rasakan di Kutim. Kalau kabarnya Bontang akan dapat jatah pembangunan Kilang senilai Rp 100 Triliun, Kutim bila mungkin kebagian pembangunan sumber listrik dan sarana penunjangnya.
Pak Jokowi juga membuat kebijakan TAX AMNESTY, kelihatanya berhasil. Dengan Tax Amnesty berhasil semoga membuat optimis baru bagi pelaku usaha dan pendapatan pajak negara bisa tercapai, agar Negara ke depan maju, dan sekarang tidak terlalu terasa nyeri.
PIKIRANKOE, Oktober 2016
Uce Prasetyo